Saturday, March 7, 2009

BKLDK: Satukan Visi, Misi, Persepsi dan Tujuan

Saturday, 05 July 2008
Tabloid Suara Islam EDISI 42, Tanggal 18 April - 1 Mei 2008 M/11 - 24 Rabiul Akhir 1429 HDi tengah idealisme
mahasiswa yang mulai melemah karena kooptasi berbagai kepentingan, muncul harapan baru di kalangan mahasiswa
yang memiliki kepedulian kuat bagi perkembangan Islam di kalangan intelektual kampus. Mereka bergerak di kampus
dalam wadah lembaga dakwah kampus (LDK).
Sejak kemunculannya di era 1980-an, lembaga ini telah menghasilkan individu-individu Muslim yang kini ikut
menentukan kebijakan-kebijakan strategis bangsa dan negara Indonesia. Dinamika politik nasional pun mempengaruhi
arah gerak beberapa lembaga dakwah kampus yang ada. Pasang surut gerakannya pun tak bisa dimungkiri. Dua tahun
lalu beberapa lembaga dakwah kampus berhimpun. Mereka sepakat membentuk jaringan yang kemudian diberi nama
Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK). Jaringan ini bertujuan untuk menyinergikan gerak dan langkah
sehingga diharapkan mampu memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan kerja secara sendiri-sendiri dalam
mendakwahkan Islam di kampus. Dalam pandangan BKLDK, kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan baik
pada segi ekonomi, sosial, budaya, politik maupun ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dari sedikitnya peran yang
dimainkan negara-negara Islam dalam pergaulan internasional. Akibatnya posisi tawar umat Islam di mata dunia sangat
lemah. Tidak jarang umat Islam dirugikan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepadanya meski
kebenaran berada di pihak umat Islam. Padahal Rasulullah mengatakan bahwa 'Islam itu tinggi dan tidak ada yang
menyamai ketinggiannya'. Karena itulah, perlu adanya usaha menyejajarkan ketinggian umat dengan ketinggian Islam
dan ajarannya. Dalam konteks keindonesiaan, BKLDK menilai kondisinya tidak jauh berbeda dengan kondisi umat
Islam secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari arah dan alur pemikiran umat Islam Indonesia yang berbeda-beda
yang direpresentasikan oleh golongan-golongan sehingga umat terkotak-kotak dalam komunitas-komunitas kecil yang
masing-masing merasa paling benar, meski alasan perpecahan itu terkadang tidak terlalu prinsip. Padahal yang lebih
prinsip adalah senantiasa terjaganya ukhuwah islamiyah di antara mereka. Karena itu, BKLDK berpendapat, umat Islam
Indonesia tidak boleh pecah hanya karena perbedaan pemikiran yang tidak prinsip. Umat Islam tidak boleh terjebak
pada perdebatan yang bersifat abu-abu, padahal yang hitam dan yang putih sudah jelas. Umat Islam pun tak boleh
terlenakan dengan hanya mengejar yang sunnah dan meninggalkan yang wajib. Jika umat Islam mau bersatu, niscaya
potensi yang sangat besar yang dimilikinya dapat dipergunakan untuk membangun peradaban umat manusia. Untuk
itulah diperlukan kerja sama dalam hal-hal yang disepakati dan saling toleran dalam hal-hal yang diperdebatkan.
Menurut BKLDK, kesamaan visi, kesatuan misi, persepsi dan tujuan dalam membangun umat dan bangsa mutlak
diperlukan oleh umat ini, tanpa mengedepankan ego-ego golongan atau fikroh melainkan dengan mengedepankan
kemashlahatan umat. Kesatupaduan dan keserasian gerak langkah dakwah adalah modal awal yang sangat besar
menuju kejayaan Islam. Dalam rangka itulah LDK yang diwadahi dalam BKLDK bergerak. Munas Berangkat dari niat
yang ikhlas untuk mencetak sumber daya manusia berkepribadian Islam, Badan Masjid Al Hikmah Universitas Negeri
Malang selaku Koordinator Nasional Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus periode 2006/2008 mengadakan
Musyawarah Nasional (MUNAS) LDK, sebagai akumulasi dan jawaban atas pemikiran-pemikiran di atas. Munas ini
sekaligus sebagai bentuk evaluasi gerak dakwah yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir paska terbentuknya
lembaga jaringan ini. Acara MUNAS ini di mulai pada tanggal 04 April 2008 di awali dengan forum Taaruf (perkenalan)
antara peserta dengan peserta yang lain, dari 115 perwakilan Universitas se-Indonesia. Acara ini diikuti oleh kurang lebih
350 peserta. Munas dibuka oleh Rektor Universitas Malang (dulu IKIP Malang) Prof. Dr. H. Suparno, M.Pd. Munas diisi
dengan Sounding Pertukaran Kreatifitas, Informasi, dan Kearifan dengan tema, ”Mencari Formulasi Manajemen
Ideal Bagi LDK, dalam Rangka Mencetak Kader Unggul Calon Pemimpin Umat”. Pada sesi ini beberapa LDK
mempresentasikan Sistem Manajerial yang diterapkan oleh LDK-LDK Mandiri sebagai sumber rujukan LDK-LDK lain.
Mereka antara lain: BKIM IPB, DKM UNPAD Bandung, BDM AL HIKMAH Universitas Malang, LDK UNLAM, LDK UMI
Makassar, dan UKKI ITATS Surabaya. Selain tukar menukar pengalaman, Munas diisi dengan Seminar Nasional
Pendidikan bertemakan “Visi Baru Pendidikan Untuk Kebangkitan Indonesia Dalam Menghadapi Globalisasi
Politik, Ekonomi dan Budaya” dengan pembicara antara lain Sudarmadji (Staff khusus MENKOPOLHUKAM),
Prof. Dr. Mohammad Noor Syam (Ketua Laboratorium Pancasila UM), Ir. Dwi Condro Triono, M.Ag (Kandidat Doktoral
Universitas Kebangsaan Malaysia), dan Dr. Fahmi Lukman, M. Hum (Asist. Pembantu Rektor III Unpad). Selain itu ada
juga Workshop Pemikiran Islam dengan tema “Tantangan Pemikiran Islam Kontemporer” dengan
pembicara Henri Shalahuddin dan Adian Husaini, MA. Peserta juga disuguhi Study Bahasa Media: "Counter Attack Black
Campaign and Sending Opinion" serta training manajerial. Munas ini menghasilkan action plan BKLDK 2008-2010 serta
Pemilihan KORNAS dan TIMNAS BKLDK 2008-2010. Acara Munas diakhiri dengan aksi simpatik seluruh peserta
dengan berjalan kaki ke depan Gedung DPRD II Malang. Di pelataran kantor wakil rakyat mereka berorasi. Mereka
menyeru kepada seluruh komponen bangsa untuk memperbaiki sistem pendidikan yang masih berlandaskan pendidikan
kapitalis-sekuler menuju sistem pendidikan Islam yang akan membawa kondisi bangsa lebih bermartabat.
[mujiyanto/www.suara-islam.com]

1 comment:

ukki-umg said...

Assalamualaikum Pak Condro.
wah, akhirnya ketemu juga dengan blog antum. saya termasuk yang hadir dalam acara ini tahun lalu. bisa gak saya minta sedikit konsep antum tentang S1,S2,S3,S4,S5, dulu. atau antum post di blog ini deh, biar saya bisa membacanya kembali.
Jazzakallahu khoir.
www.irfansroniyadi.co.cc