Saturday, March 7, 2009

PEMERINTAH HARUS PERBAIKI KEBIJAKAN ; Keliru, Pembangunan Pertanian Jangka Pendek


23/02/2009 10:45:06

JATINANGOR (Kedaulatan Rakyat) - Pemerintah harus memperbaiki kebijakan dalam pembangunan bidang pertanian. Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan selama ini hanya memikirkan solusi jangka pendek, dengan mengabaikan program strategis bersifat jangka panjang. Akibatnya bidang pertanian makin buram seiring dengan perkembangan industri yang terus meningkat. “Kebijakan program jangka pendek dalam pembangunan bidang pertanian itu keliru,” tandas Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prof Dr Bungaran Saragih, dalam diskusi di kampus Unpad Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/2).
Menurutnya, perkembangan industri yang semakin maju justru menjadikan bidang pertanian malah semakin buram. Hal itu disebabkan tidak ada kesinambungan program kerja antara menteri pertanian terdahulu dengan penggantinya. “Setiap menteri pertanian bekerja dengan programnya masing-masing,” kata Bungaran.
Mantan Menteri Pertanian itu menjelaskan, perkembangan penduduk yang sangat tinggi di Indonesia mengharuskan pemerintah membuat program jangka panjang untuk menjaga kelangsungan hidup rakyat Indonesia. Sayangnya, Bungaran menambahkan, Indonesia selalu berfikir seolah-olah selalu berada dalam kondisi krisis. “Yang harus dikelola dengan baik oleh pemerintah adalah bagaimana memberi makan lebih dari 200 juta penduduk Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, pengurus HKTI Pusat Prof Maman Herman MSc mengatakan Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan agar sistem pertanian dan sistem lainnya dapat bergerak bersama-sama seperti gerbong kereta api.
Sebab menurut dia, ada banyak masalah yang dihadapi bidang pertanian. Diantaranya, adalah mandulnya UU Pokok Agraria, penguasaan lahan, pengeksploitasian tenaga kerja, kerusakan air permukaan, sistem irigasi, dan sistem distribusi.
Sektor pertanian, Maman menambahkan, sangat dipengaruhi oleh sektor-sektor di luar pertanian. Untuk itu, Indonesia membutuhkan seorang “diligent” agar semuanya berjalan harmoni.
Sedang pengamat politik Ir Dwi Condro Triono MAg lebih menekankan pentingnya menempatkan tahapan pembangunan dari hulu ke hilir dan menerapkan ekonomi Islam. Dalam hal ini, dia menempatkan industri berat pada posisi hulu.
“Jika Indonesia ingin kuat dan maju, maka industri berat harus menjadi prioritas pertama,” ujarnya seperti dilansir Antara. (Ogi)-a

Bungaran menambahkan, Indonesia juga membutuhkan teknologi dan organisasi yang modern. Pasalnya, pertanian Indonesia tidak akan bisa mandiri, jika ada perubahan struktur yang tidak seimbang.
Untuk itu, kata Bungaran, Indonesia membutuhkan paradigma baru dalam pembangunan yaitu sistem usaha agribisnis yang dipimpin oleh masyarakat. Selain itu, petani harus dibekali pendidikan yang cukup. “Solusi bidang pertanian berada di luar pertanian, karena pertanian sangat dipengaruhi oleh ekonomi,” ucap Bungaran.
Ia menyatakan, pertanian tidak boleh bergantung pada pemerintah, karena bukan pemerintah yang menentukan keberhasilan pertanian. “Jangan menanyakan proyek pertanian pada pemerintah, namun tanyakan itu pada masyarakat,” katanya. (Ogi)-a

1 comment:

Isman Purwanto said...

ass.Pak condro. yth
saya adalah peserta workshoop di lppm undip ekonomi dicengkeraman kapitalisme. saya waktu itu tdk bawa fd jadi gak semqat copy soft. makanya mohon dg hormat materi tsb diemailkan ke ismanpurwanto@gmail.com